Politik Identitas dan Perebutan Hegemoni Kuasa: Kontestasi dalam Politik Elektoral di Indonesia (2024)

Related papers

Politik Identitas Dalam Kontroversi Isu DI Indonesia

idham irwansyah

SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan

Identity politics refers to a political strategy that prioritizes and puts forward the importance of a particular group's identity politics approach, such as ethnicity, religion, gender, culture, and inter-group, to influence public opinion and gain political support. The issue of controversy becomes increasingly complex with identity politics; many groups have different political views depending on their identity because personal thoughts and attitudes tend to be influenced by group identity. It can be a source of conflict in society. Identity becoming too crucial in politics will result in polarization and strengthen stereotypes and discrimination in society. The research method used in this research is observation, literature study, and literature study from social media and the internet. For this reason, we must find a balance between identity recognition and unity as a broader society in politics. Shows that identity politics can play an essential role in controversial issu...

View PDFchevron_right

Perekat Identitas Indonesia DI Tengah Arus Rivalitas Menyongsong Pilkada Serentak Tahun 2020

X TKJ 2 _ KUKUH RIDHO PAMBUDI

2020

Pemilu tahun 2020 merupakan salah satu rangkaian Pemilihan Umum yang akan digelar di Indonesia dengan aroma rivalitas kental setelah beberapa Pemilu yang telah berlangsung dan mengakibatkan konflik sosial. Tulisan ini berusaha memberikan deskripsi tentang rivalitas yang dapat terjadi selama Pilkada serentak 2020 dan mengambarkan akibat yang mungkin terjadi di tengah masyarakat. Kemudian tulisan ini juga berusaha memberikan sebuah deskripsi tentang pemaknaan identitas nasional Indonesia sebagai sebuah perekat. Identitas adalah sebuah penghayatan suatu individu, kelompok, atau bangsa atas dirinya yang menjadi gambaran utuh tentang dirinya. Identitas memiliki peranan sentral dalam tegaknya suatu individu dan bangsa dalam menatap masa depannya juga berdamai dengan masa lalu. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa menegaskan identitas nasional merupakan bentuk reintegrasi kebangsaan yang mulai retak akibat adanya arus rivalitas dan menyongsong digelarnya Pilkada serentak 2020. Nantin...

View PDFchevron_right

Narasi Identitas Populis dalam Demokrasi Elektoral

Caroline Paskarina

Jurnal Bawaslu, 2017

This article discusses how identity is narrated in the arena of power struggles in the context of electoral democracy. Narration of identity tends to be strenghten in various political events, including elections of regional heads. To uncover the narrative, this article uses populism as a conceptual framework. By conducting a critical literature review of the conceptualization of populism as identity politics, this article finds that identity is transformed into a form of nativism that is an expression of a majority group who feels marginalized. Politicization of identity through this populist narrative eventually tends to racist practices, and in the end would undermine the democratic order itself. The strengthening of populism which is signed by politicization of identity is a warning that needs to be responded by the change of political domination of the elite, who structurally taking advantage from the formal arrangement of liberal democracy. The electoral process needs to be balanced with the substantive change of power relation. Keywords Identity, Populism, Electoral Democracy ABSTRAK Tulisan ini membahas bagaimana identitas dinarasikan dalam arena pertarungan kuasa yang berlangsung dalam konteks demokrasi elektoral. Narasi tentang identitas cenderung menguat dalam berbagai event politik, termasuk pemilihan kepala daerah. Untuk mengungkap narasi tersebut, tulisan ini menggunakan populisme sebagai kerangka konseptual. Dengan melakukan kajian literatur terhadap konseptualisasi populisme sebagai politik identitas, tulisan ini menemukan bahwa telah terjadi pergeseran politik identitas dalam konteks populisme. Identitas dinarasikan sebagai bentuk nativisme yang merupakan ekspresi dari kelompok yang secara demografis mayoritas tapi merasa termarjinalkan. Politisasi identitas melalui narasi populis ini dalam jangka panjang beresiko mengarahkan demokrasi populer ke dalam praktik-praktik yang cenderung rasis, yang pada gilirannya melemahkan tatanan demokrasi itu sendiri. Menguatnya populisme yang ditandai dengan politisasi identitas merupakan peringatan yang perlu direspon dengan mengubah dominasi politik elit yang secara struktural diuntungkan oleh pola pengaturan formal demokrasi liberal, sehingga proses elektoral perlu diimbangi dengan perubahan relasi kekuasaan secara substantif. Keywords Identitas, Populisme, Demokrasi Elektoral

View PDFchevron_right

Hegemoni Maskulinitas Dalam Politik

Jurisman Kadji

Farabi

Pemilu merupakan sarana sirkulasi kekuasaan yang dilakukan tanpa kekerasan sebagai syarat sebuah negara demokratis. Tampilnya perempuan sebagai calon legislatif dalam arena kekuasaan menjadi hal yang menarik seiring dengan tuntutan pelibatannya. Meskipun terjadi peningkatan representasi caleg perempuan. Namun faktanya kuota 30 persen di parlemen sulit terpenuhi. Salah satu permasalahannya adalah posisi tawar dari caleg perempuan dalam pemilu legislatif yang masih timpang dibandingkan calon legislatif laki-laki. Dalam riset ini metode yang digunakan peneliti yakni dengan pendekatan kualitatif. Sementara untuk pengumpulan data dilakukan melalui Triangulasi data. Hasil riset yang ada menunjukan problem bukan datang dengan sendiri melainkan ada faktor internal dan eksternal dalam partai politik yang masih menempatkan perempuan dalam posisi subordinat dari laki-laki. Faktor Internal partai, kapasitas sumber daya, dan pengaruh budaya patriarki menjadi faktor dominan yang menghambat repres...

View PDFchevron_right

Pengaruh Politik Identitas Terhadap Demokrasi DI Indonesia

Dwi Hartono

Jurnal Lemhannas RI

Pasca reformasi kehidupan bangsa indonesia menghadapi tantangan merebaknya politik identitas yang mengedepankan golongan atau symbol tertentu guna mendapatkan pengaruh politik. Apabila hal ini dibiarkan akan mengganggu ketahanan nasional dan kualitas demokrasi di indonesia. Fenomena ini perlu dicari solusinya, agar keran demokrasi yang ada dapat dipergunakan dengan sesuai koridor hukum di indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian strategik jangka panjang tentang pengaruh politik identitas terhadap demokrasi di indonesia. Kajian ini menggunakan metode analisis kritis/deskriptif yang dilakukan melalui proses Focus Group Discussion (FGD), berbagai sumber kepustakaan (studi literatur) dan Round Table Discussion (RTD). Kemunculan politik identitas mencerminkan belum tercapainya transformasi masyarakat menuju masyarakat yang demokratis. Demokrasi masih bersifat “eksklusif” dan “transaksional”, belum “transformasional". Belum mengakarnya ideologi Partai Politik di masyarakat m...

View PDFchevron_right

Politik Identitas Di Indonesia, Strategi Pemenangan pada Pemilihan Kepala Daerah Di Maluku Utara 2013

saiful ahmad

Jurnal Syntax Transformation, 2021

This study describes Identity Politics in Indonesia which was used as a strategy to win the Regional Head Election (PILKADA) in North Maluku Province in 2013. The main issues discussed are: The strategy of Abdul Gani Kasuba (AGK) and Muhammad Natsir Thaib (Manthab) to make Identity Politics as a means of winning the 2013 North Maluku Regional Election. The research was conducted in Ternate City, with qualitative approach with a combination of case study research. Data retrieval with in-depth interviews and searches of written documents. The results of this study showed that the factors of ketokohan, ethnicity, strong network (with ustad branding), symbols and imaging are the determining factors of victory. In addition, the consolidation of the network of figures, building opinions, and marketing (direct selling) politics contributed to the maximum victory of the AGK Pair - Manthab.

View PDFchevron_right

Hegemoni Politik Dalam Diskursus Pemilukada Sulsel

WAHYUDDIN BAKRI

2020

WAHYUDDIN BAKRI. Hegemoni Politik Dalam Diskursus Pemilihan Kepala Daerah Di Sulawesi Selatan 2013 (dibimbing oleh Rahmat Muhammad Dan Sakaria)Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis konstruksi teks berita Pilgub 2013 dan praktik diskursus ekonomi politik Koran Rakyat Sulsel, Koran Tribun Timur dan Koran Sindo. Menganalisis kecendrungan konstruksi media pada perilaku pemilih.Tipe penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan CDA model Norman Fairclough. Sumber data berupa tinjauan situasional Pilgub 2013, Faktor Internal maupun eksternal yang mempengaruhi pola rutinitas media dan dokumentasi teks yang di reduksi pada tahun 2012 sampai 2013.Hasil Analisis tekstual menunjukkan konstruksi wacana tiga media lokal pasangan calon, cendrung menjadikan koran sebagai alat kampanye politik. Hasil interpretasi Koran Rakyat Sulsel berpihak ke SYL, Tribun Timur ke IA dan Koran Sindo lebih pada keseragaman isu politik kondidat. Praktek Diskursus ekonomi politik m...

View PDFchevron_right

Risiko Politik Identitas Terhadap Pluralisme Di Indonesia

Junaidin Basri

Al Qalam, 2022

View PDFchevron_right

KELANGSUNGAN DAN PERLAWANAN POLITIK IDENTITAS DALAM BINGKAI KEADABAN DEMOKRASI

komar yusuf

View PDFchevron_right

Maraknya Pengaruh Kompleks Politik Identitas DI Indonesia

Aldho A F Tutukansa

Khazanah: Jurnal Mahasiswa

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan berbagai identitas pada masyarakatnya yang menempati di berbagai pulau. Identitas tersebut tentu rentan terjadinya berbagai isu rasisme hingga adanya isu SARA. Permasalahan tersebut kemudian berimplikasi ke segala aspek, khususnya pada aspek politik. Hal ini yang kemudian beririsan antara isu identitas atau keanekaragaman dengan aspek politik, sehingga timbulnya sebuah isu yang dikenal dengan politik identitas. Isu politik identitas merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal ini kerap terjadi ketika diadakannya kontestasi politik di Indonesia, seperti pemilihan umum presiden, legislatif, hingga kepala daerah provinsi dan kabupaten/kota. Permasalahan seperti ini kemudian membuat konsep identitas sosial yang berdampak dengan mulitikulturalisme hingga politik di Indonesia mulai mengalami persinggungan yang menimbulkan berbagai aspek yang dinilai bertolak belakang. Berbagai konsep...

View PDFchevron_right

Politik Identitas dan Perebutan Hegemoni Kuasa: Kontestasi dalam Politik Elektoral di Indonesia (2024)
Top Articles
Latest Posts
Recommended Articles
Article information

Author: Tyson Zemlak

Last Updated:

Views: 6267

Rating: 4.2 / 5 (63 voted)

Reviews: 86% of readers found this page helpful

Author information

Name: Tyson Zemlak

Birthday: 1992-03-17

Address: Apt. 662 96191 Quigley Dam, Kubview, MA 42013

Phone: +441678032891

Job: Community-Services Orchestrator

Hobby: Coffee roasting, Calligraphy, Metalworking, Fashion, Vehicle restoration, Shopping, Photography

Introduction: My name is Tyson Zemlak, I am a excited, light, sparkling, super, open, fair, magnificent person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.